Islamuna El-Jamil
Alyauma akmaltu lakum dinakum

Senin, 19 Juli 2010

Rahasia Khusu' Dalam Sholat

Seorang ahli ibadah bernama 'Isham bin Yusuf, ia seseorang yang sangat wara' dan sangat khusyuk solatnya. Namun ia selalu resah kalau ibadahnya itu sering kurang khusyu' dan selalu bertanya-tanya kepada orang yang dianggapnya lebih khusyu' ibadahnya, demi untuk memperbaiki dirinya yang senantiasa merasa ibadahnya kurang khusyu'.
Di suatu hari, 'Isham menghadiri majlis seorang 'abid yang bernama Hatim Al-Isam dan bertanya : "Wahai Aba Abdurrahman, bagaimanakah cara tuan sholat dengan khusyu'?"
Hatim menjawab : "Apabila masuk waktu sholat aku berwudhu' dzahir dan batin."

Lalu 'Isham bertanya lagi, "Bagaimanakah wudhu' dzahir dan batin itu hai aba Abdurrahman?"
Hatim menjawab, "Wudhu' dzahir itu sebagaimana yang biasa kita lakukan, yaitu membasuh semua anggota wudhu' dengan air. Sementara wudhu' batin itu membasuh anggota dengan tujuh perkara :

  • bertaubat kepada Allah SWT. dengan sebenar-benar tobat
  • menyesali dosa yang pernah dilakukan ditutupi dengan amal sholeh
  • tidak tergila-gila dengan dunia kecuali untuk hajat hidup
  • tidak mencari / mengharap pujian orang lain dari perbuatan baik yang kita dikerjakan
  • tinggalkan sifat berbangga diri
  • tinggalkan sifat khianat dan menipu
  • dan tinggalkan sifat dengki

Hatim melanjutkan ucapannya, "Kemudian aku pergi ke mesjid, aku kemaskan semua anggota badanku lalu aku menghadap kiblat. Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan lalu aku bayangkan seolah-olah Allah ada di hadapanku. aku membayangkan syurga ada di sebelah kananku, neraka di sebelah kiriku, malaikat maut berada di belakangku, dan aku bayangkan pula bahwa aku seolah-olah berdiri di atas titian 'Sirathol Mustaqim' aku menganggap bahwa sholatku kali ini adalah sholat terakhir dari hidupku, kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik.
Setiap bacaan dan doa dalam sholat kufahami maksud dan maknanya, kemudian aku ruku' dan sujud dengan tawadhu', aku bertasyahud dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam dengan penuh ikhlas. Beginilah aku sholat selama 30 tahun."

Setelah 'Isham mendengar kata-kata hatim tadi, menangislah ia kerana membayangkan ibadahnya yang kurang baik bila ia bandingkan dengan ibadahnya Hatim.


ketika kita melihat cerita diatas tentu timbul kata tanya dalam hati kita masing-masing "sudah baikkah ibadah sholat yang kita kerjakan selama hari ini? apakah sholat yang kita lakukan setiap hari dikerjakan dengan penuh khusu', tawaddhu', harap dan takut kalau sholat yang kita kerjakan setiap hari tidak diterima Allah Swt. karna dikerjakan hanya untuk melepaskan kewajiban saja bukan karna harap ridho-Nya? Apakah sholat yang setiap hari dikerjakan sudah terlepas dari keinginan memperoleh pujian, serta bangga dihadapan manusia agar dikatakan seorang ahli ibadah? Apakah kita sudah memperbaiki hati kita dengan niat lillahi ta'ala tanpa ada noda?"

Semoga kita bisa memperbaiki hati kita dari perjalanan hari demi hari sehingga ia akan benar-benar terpuji dengan sifat mahmudah dan menjauhkannya dari noda-noda sifat madzmumah (tercela). jika hati itu keadaannya buruk maka buruk pulalah amal yang dihasilkannya dan begitu pula jika kita bisa menjadikan hati itu baik maka akan baik pula lah semua amal yang akan dihasilkan olehnya. Semoga Allah menganugrahkan kita hati muthmainnah dan rahmah sehingga menjadikan ibadah berjalan dengan kunci hati yang kuat dan kokoh dan mendapatkan kekhusyukan ketika melaksanakan ibadah. Amien!!